Makrina dan suaminya harus membayar mahal kesetiaan mereka pada iman Kristiani mereka. Dalam salah satu masa penganiayaan oleh penguasa Romawi, yaitu Galerius dan Maximinus, kakek nenek Basilius terpaksa harus bersembunyi. Mereka menemukan tempat persembunyian di sebuah hutan dekat rumah mereka. Mereka berhasil lolos dari tangan para penganiaya. Mereka senantiasa diliputi rasa takut dan juga lapar, namun demikian mereka tetap tidak mau mengingkari iman mereka. Sebaliknya, dengan sabar mereka berharap dan berdoa agar penganiayaan segera berakhir. Di hutan, mereka mencari-cari apa yang dapat dimakan dan makan tumbuh-tumbuhan liar hingga berhasil selamat. Masa penganiayaan ini berlangsung hingga tujuh tahun lamanya, St. Gregorius dari Nazianze, yang pestanya dirayakan bersama-sama dengan St. Basilius pada tanggal 2 Januari, mencatat mengenai peristiwa tersebut.
Dalam masa penganiayaan yang lain, segala kekayaan dan harta milik Makrina dan suaminya disita penguasa. Tak ada yang tersisa bagi mereka kecuali iman mereka dan harapan akan kasih penyelenggaraan Tuhan bagi mereka. St. Makrina hidup lebih lama daripada suaminya, tetapi tidak diketemukan catatan tahun kematian mereka yang pasti. Menurut tradisi, St. Makrina wafat sekitar tahun 340. Cucunya, St. Basilius, wafat pada tahun 379.
Mungkin aku mengenal seseorang yang mengalami banyak penderitaan sepanjang hidupnya. Bagaimana aku dapat menawarkan pengharapan serta sukacita kepadanya?
yesaya.indocell.net
0 komentar:
Posting Komentar