St. William memiliki devosi yang mendalam kepada Yesus dalam Sakaramen Mahakudus. Ia melakukan mati raga tanpa menunjukkan betapa keras matiraganya itu. Ia selalu tampak gembira. Ketika ia dipilih sebagai pemimpin biara dalam komunitasnya, ia tetap rendah hati. Ketika Uskup Agung Bourges wafat, William dipilih untuk menggantikannya. Ia bersyukur ditahbiskan sebagai uskup, tetapi sedih karena segala perhatian yang akan diterimanya. Ia tetap rendah hati dengan melakukan silih bagi jiwanya sendiri dan bagi pertobatan orang-orang berdosa.
Walaupun William suka sendirian bersama Tuhan dalam Sakramen Mahakudus, ia tahu bahwa merupakan kewajibannya sebagai uskup agung untuk pergi berkeliling ke seluruh wilayah keuskupannya dengan senang hati. Ia merayakan Ekaristi dan mewartakan iman. Ia mengunjungi orang-orang sakit dan orang-orang miskin, menghibur mereka dan membawa mereka kepada Kristus. Uskup Agung William wafat pada tanggal 10 Januari tahun 1209. Ia dimakamkan di Katedral Bourges. Orang yang berdoa di makamnya mulai melaporkan terjadinya mukjizat-mukjizat. William dinyatakan kudus pada tahun 1218 oleh Paus Honorius III.
Bagaimana aku menanggapi perhatian dan pujian yang aku terima? Apakah biasanya aku memuji diri sendiri ataukah aku bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah Ia lakukan melalui aku?
yesaya.indocell.net
0 komentar:
Posting Komentar