Elizabeth ialah puteri raja Hungaria. Ia dilahirkan pada tahun 1207. Elizabeth dinikahkan dengan Louis, penguasa Thuringia, ketika ia masih amat muda. (Kita merayakan pesta Beato Louis pada tanggal 11 September). Elizabeth seorang mempelai yang cantik, yang amat mengasihi suaminya yang tampan. Louis membalas kasih isterinya dengan segenap hatinya. Tuhan mengaruniakan kepada mereka tiga anak dan mereka hidup berbahagia selama enam tahun.
Kemudian, mulailah penderitaan St. Elizabeth. Louis wafat karena suatu wabah penyakit. Elizabeth demikian pilu hatinya hingga ia berseru: “Dunia sudah mati untukku, dunia beserta segala kesenangannya.” Sanak-saudara Louis tidak pernah menyukai Elizabeth karena ia biasa membagikan banyak makanan kepada kaum miskin. Semasa Louis masih hidup, mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Tetapi sekarang, mereka dapat dan mereka melakukannya. Segera saja, puteri yang cantik serta lemah lembut ini beserta ketiga anaknya diusir dari kastil. Mereka menderita kelaparan serta kedinginan. Namun, Elizabeth tidaklah mengeluh akan penderitaannya yang berat itu. Malahan ia mengucap syukur kepada Tuhan dan berdoa dengan lebih tekun. Elizabeth menerima penderitaannya sama seperti ia menerima kabahagiaannya.
Sanak-saudara Elizabeth datang menolongnya. Ia beserta anak-anaknya mempunyai tempat tinggal kembali. Pamannya menghendaki agar Elizabeth menikah lagi, karena ia masih muda dan menarik. Tetapi orang kudus ini telah bertekad untuk mempersembahkan dirinya kepada Tuhan. Ia ingin meneladani semangat kemiskinan St. Fransiskus. Elizabeth kemudian tinggal di sebuah desa miskin dan menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya dengan melayani mereka yang sakit serta miskin. Ia bahkan pergi memancing sebagai usaha untuk memperoleh tambahan uang bagi kaum miskin yang dikasihinya. St. Elizabeth baru berusia duapuluh empat tahun ketika ia wafat. Menjelang ajalnya, orang dapat mendengarnya bersenandung pelan di atas pembaringannya. Ia yakin betul bahwa Yesus akan membawanya kepada-Nya. Elizabeth wafat pada tahun 1231.
St. Elizabeth mempunyai cinta kasih yang amat besar bagi kaum miskin. Sebagai pengikut Kristus, kita pun dipanggil untuk tergerak oleh belas kasihan melihat penderitaan sesama.
Dikutip dari: yesaya.indocell.net
0 komentar:
Posting Komentar